Bangun Sofifi, Wali Kota Tidore Kepulauan Tantang Wagub Maluku Utara
redaksiindonesiatimur_redaksi | September 13, 2022 | 0 | Daerah
TIMESINDONESIA, TIDORE – Wali Kota Tidore Kepulauan Capt. Ali Ibrahim menantang Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Utara M Al Yasin Ali untuk serius dan sungguh-sungguh membangun Sofifi, Oba, dan Kota Tidore Kepulauan serta mensejahterakan rakyat.
“Saya tantang (M Al Yasin Ali) bisa tidak, buktikan 20 persen APBD Provinsi tahun 2023 untuk percepatan pembangunan Sofifi, Oba, dan Kota Tidore Kepulauan. Ayo wujudkan pembangunan jalan Oba Selatan, ayo salurkan DBH (dana bagi hasil) yang menjadi hak daerah. Buktikan itu dulu,” tantang Ali Ibrahim menanggapi polemik Wagub Maluku Utara di media massa, Selasa (13/9/2022).
Ali Ibrahim bahkan meminta bukti kesungguhan Al Yasin Ali dalam mendukung penuh Gubernur Maluku Utara KH Abdul Gani Kasuba dalam mengintervensi APBD untuk Sofifi dan Oba.
“Misalnya yang kecil-kecil saja, Pak Wagub musti perbanyak kase pertimbangan untuk membangun jalan di Oba Selatan. Jalan yang sangat rusak itu harus menjadi tanggung jawab Wagub untuk mendorong dalam APBD, Pak Wagub kan Mantan Kadis PU Halteng waktu itu, harusnya banyak peduli untuk Kota Tidore Kepulauan, jangan sampai jalan kita rusak tidak diperhatikan, sementara Pak Wagub banyak bajalan di Jakarta,” ungkap Wali Kota Tidore Kepulauan ini.
Lebih lanjut, Wali Kota Tidore Kepulauan dua periode ini mencontohkan, jalan di Oba Selatan menunjukkan tidak seriusnya Wakil Gubernur Maluku Utara dalam mengadvis APBD Provinsi.
“Pak Wagub harus mendukung penuh Pak Gubernur pada keberpihakan pembangunan Sofifi dan Kota Tidore Kepulauan. Contoh lain, misalnya utang DBH yang belum disalurkan ke daerah, coba-sekali-kali Pak Wagub basuara, bukan baribut di media. Itu contoh hal-hal kecil harus diselesaikan dulu, baru bicara, ini bentuk komitmen dan kesungguhan, Hal-hal kecil seperti ini saja rakyat sudah bisa menilai, siapa yang bekerja siapa yang hanya asal bicara,” papar Ali.
Ali menyebutkan, seharusnya wakil gubernur sudah bisa membuktikan kesungguhan dan keseriusan membangun Sofifi dan 4 wilayah Oba di Pulau Halmahera.
Ali juga meminta wagub Maluku Utara menunjukkan advisnya pada kebijakan anggaran ke dalam APBD, berapa persen APBD untuk Sofifi, berapa persen APBD untuk membangun Kota Tidore Kepulauan.
“Jangan-jangan karena tidak pernah membangun Sofifi lalu menyalahkan orang lain, ini yang gagal paham,” ujar Ali.
Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan terus berkomitmen untuk mewujudkan kesejahteraan dan keadilan seluruh Masyarakat Kota Tidore Kepulauan, termasuk salah satunya pembangunan infrastruktur dan SDM di Sofifi sebagai ibukota Provinsi Maluku Utara.
“Sejak kepemimpinan Ahmad Mahifa sampai pada kepemimpinan saat ini, Capt. Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen, terus bekerja membangun Sofifi agar bisa sejajar dan menjadi kebanggan Provinsi Maluku Utara,” kata Ali.
Ali mengatakan sesuai dengan amanat undang-undang 46 Tahun 1999, Sofifi seharusnya sudah lama dijadikan prioritas pembangunan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara, namun sayangnya kebijakan politik anggaran dalam APBD Pemerintah Provinsi Maluku Utara selama ini kurang berpihak pada percepatan pembangunan Sofifi.
“Seharusnya keberpihakan anggaran menjadikan Sofifi sebagai prioritas, jangan sampai menjadikan Sofifi sebagai isu liar yang diperdebatkan dan diperdagangkan dalam momentum tertentu,” ungkap Ali Ibrahim.
Ali menambahkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Tidore Kepulauan tidak pernah berniat untuk menghalang-halangi tuntutan percepatan kesejahetraan Sofifi. Justru, Kota Tidore Kepulauan yang terus berkinerja mendorong kebijakan APBD untuk pembangunan Sofifi dan pembangunan seluruh wilayah 4 kecamatan di Halmahera.
“Pembangunan infrastruktur kita sudah di atas 40 persen sebagaimana amanat UU HKPD ke seluruh wilayah Kota Tidore Kepulauan tanpa kecuali,” tandasnya.
Ia mengatakan, kebijakan 10 persen ADD terus dikucurkan pemerintah daerah setiap tahun dalam APBD sejak pemerintahan Ali Ibrahim dan Muhammad Sinen di Jilid I.
“ Jadi political will kami adalah ingin mewujudkan pembangunan dan kesejahteraan Sofifi,” tegas Wakil Presiden GNMC ini.
Ali Ibrahim yang juga Ketua Apeksi Komwil VI meminta Wakil Gubernur Maluku Utara agar fokus bekerja membangun Sofifi, dan sebaiknya mendorong APBD Provinsi untuk percepatan Sofifi, bukan berpolemik di media.
Sejak lama, lanjut Ali, berdasarkan amanat UU 46 Kota Tidore sudah menyiapkan kajian akademik untuk percepatan pembangunan Sofifi. Basis akademik dalam kebijakan Kota Tidore Kepulauan adalah pada rekomendasi Universitas Gajah Mada.
“Poinnya jelas, bangun Sofifi dulu, sejahterakan rakyatnya. Itu poinnya, bukan sekadar dijadikan dagangan pada saat momentum politik,” sindir Capten Malut ini.
Sementara itu, Wagub Maluku Utara M Al Yasin Ali yang coba dikonfirmasi terkait polemik di wilayah Tidore Kepulauan hingga berita ini diturunkan belum bisa dihubungi.
Sumber: Times Indonesia