Hasil Uji Kualitas Air Menunjukkan Laut Obi Aman dari Limbah Tambang

redaksiindonesiatimur_redaksi | November 7, 2025 | 0 | Pertambangan

LABUHA – Pulau Obi di Maluku Utara belakangan sering jadi sorotan. Sebagai salah satu pusat tambang dan pengolahan nikel terbesar di Indonesia, wilayah ini punya peran penting dalam industri energi hijau dunia. Tapi, di balik geliat industrinya, muncul berbagai isu soal dugaan pencemaran laut akibat aktivitas pertambangan.

Beberapa unggahan menampilkan potongan video dan foto yang disebut-sebut sebagai bukti bahwa laut di sekitar kawasan tambang telah tercemar. Namun, di balik viralnya isu tersebut, data lapangan dan hasil pemantauan resmi justru menunjukkan fakta yang berbeda.

Harita Nickel, perusahaan yang beroperasi di Pulau Obi, secara rutin melakukan pemantauan kualitas air laut di sekitar area operasionalnya termasuk di Desa Kawasi, yang paling dekat dengan kegiatan industri. Pemeriksaan rutin dilakukan oleh pihak internal dan juga external perusahaan seperti: akademisi dan laboratorium independen yang sudah terakreditasi dan hasilnya dilaporkan ke pemerintah daerah.

Dari hasil uji tersebut, semua parameter kualitas air laut masih di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh pemerintah. Artinya, kondisi laut di sekitar Obi masih aman dan belum menunjukkan tanda-tanda pencemaran.

Ada Sistem Khusus untuk Menjaga Air Tetap Bersih

Di lapangan, air dari area tambang nggak langsung mengalir ke laut. Harita Nickel punya sistem pengelolaan air tambang yang cukup ketat. Air dialirkan dulu ke kolam pengendapan (sedimentasi pond), supaya sedimen dan partikel halus bisa mengendap sebelum dialirkan lebih lanjut.

Selain itu, sistem closed water management juga diterapkan, artinya air diolah dan dipakai kembali di dalam area operasional. Cara ini terbukti efektif untuk mencegah air tambang bercampur dengan air laut.

Fakta Lapangan: Laut Masih Jernih, Nelayan Masih Melaut

Kalau benar laut Obi tercemar, dampaknya pasti langsung terasa di masyarakat sekitar. Tapi faktanya, aktivitas nelayan di pesisir Obi masih berjalan seperti biasa. Air laut di sekitar Kawasi masih jernih, biota laut tetap hidup, dan warga masih memanfaatkan laut sebagai sumber mata pencaharian.

Beberapa dokumentasi visual juga memperlihatkan bahwa warna air laut tidak berubah signifikan dan masih layak untuk aktivitas perikanan. Ini jadi bukti nyata bahwa isu pencemaran yang beredar tidak sejalan dengan kondisi di lapangan.

Upaya Konservasi: Menjaga Ekosistem Tetap Seimbang

Selain memastikan operasionalnya aman bagi lingkungan, Harita Nickel juga aktif menjalankan program konservasi pesisir dan laut. Mulai dari penanaman mangrove, transplantasi terumbu karang, hingga edukasi lingkungan untuk masyarakat pesisir.

Langkah-langkah ini dilakukan agar ekosistem di sekitar Obi tetap lestari dan bisa terus mendukung kehidupan masyarakat setempat.

Diawasi dan Terbuka untuk Publik

Kegiatan pertambangan di Pulau Obi tidak berjalan tanpa pengawasan. Harita Nickel diaudit dan dipantau oleh berbagai instansi pemerintah, termasuk Dinas Lingkungan Hidup. Setiap laporan pemantauan lingkungan terbuka untuk ditinjau, sehingga data yang beredar bukan sekadar klaim sepihak.

Alih-alih merusak laut, data justru menunjukkan bahwa Harita Nickel menjalankan operasionalnya dengan terus berkomitmen untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar area operasionalnya seperti yang ada dalam laporan keberlanjutan Harita Nickel.

Laut Obi tetap jernih, nelayan masih bisa melaut, dan program konservasi terus dilakukan. Kisah ini bisa jadi contoh bahwa pertambangan modern tetap bisa sejalan dengan upaya menjaga lingkungan.

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Comments

    Archives

    Categories